TEMPO.CO, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa banyaknya tunggakan paylater bisa menghambat anak muda untuk mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR). Sebab, rekam jejak transaksi paylater saat ini sudah tercatat dan bisa terbaca melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi bahkan mengatakan anak muda yang tidak bisa mengajukan KPR jumlahnya tidak sedikit. Friderica mengetahui hal ini karena pihaknya mendapat aduan dari salah satu perbankan.
“Awalnya mereka minta supaya ini dihapus. Tapi, ya tidak bisa. Sudah masuk SLIK,” tutur Friderica di Media Center Kominfo, Senin, 21 Agustus 2023.
Friderica menilai fenomena penggunaan paylater ini berkaitan dengan gaya hidup hedon anak muda. Terkadang, mereka rela menggunakan paylater hanya untuk berbelanja online. Bagi yang tidak memiliki penghasilan, kebiasaan itu pun bisa memberikan dampak buruk.
“Misal temannya beli apa, aku juga mau beli. Nah, itu juga bahaya,” tutur Friderica.
Sebelumnya, OJK juga telah meminta agar perusahaan penyedia jasa paylater membuat sistem yang lebih ketat. “Perusahaan paylater juga harus melihat targetnya. Bila memasarkan ke segmen yang tidak tepat, itu juga bisa kena sanksi. Ini kan tidak tepat, mereka masih pelajar,” katanya saat ditemui di kawasan Jakarta Timur pada Ahad, 20 Agustus 2023.
OJK pun akan melakukan pengawasan, salah satunya terhadap marketplace besar yang turut menyediakan jasa paylater ini. Terlebih, kata Friderica, mahasiswa amat mudah menggunakan paylater lewat situs belanja online.
Pasalnya saat mendaftar paylater, mahasiswa bisa mendapatkan limit kredit hanya dengan mengaku sebagai pegawai atau buruh pada kolom pekerjaan. Padahal bila perusahaan lebih selektif, Friderica menjelaskan mahasiswa seharusnya tidak bisa mengakses paylater. Sebab pelajar dinilai belum memiliki penghasilan untuk membayar pinjaman.
“Tapi agen paylater ini menyuruh ayo diisi saja buruh biar di-approve. Nah itu perilaku agen yang tidak bertanggung jawab,” ucapnya.
Iklan
RIRI RAHAYU | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Perbedaan Paylater dan Pinjol yang Banyak Jerat Mahasiswa hingga Lakukan Pembunuhan
Quoted From Many Source